JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca dagang pada Maret 2015 akan kembali surplus. Bahkan surplusnya akan lebih besar dibanding surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 738,3 juta. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan surplus neraca dagang Maret utamanya didorong oleh surplus non migas. "Maret 2015 surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan meningkat dibandingkan pencapaian surplus pada bulan sebelumnya (Februari)," ujar Tirta, Selasa (14/4). Secara keseluruhan, BI menilai pada periode Januari-Maret 2015 defisit neraca migas akan mengalami penurunan sebagai implikasi reformasi subsidi yang diambil pemerintah. Otoritas moneter ini meyakini surplus neraca perdagangan pada Januari-Maret sesuai dengan perkiraan defisit transaksi berjalan triwulan I yang akan lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Sekedar gambaran, sejak akhir 2014 neraca dagang tercatat surplus. Pada Desember 2014 neraca dagang surplus US$ 186,8 juta, berlanjut pada Januari 2015 sebesar US$ 710 juta dan Februari US$ 738,3 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI memprediksi neraca dagang Maret 2015 surplus
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca dagang pada Maret 2015 akan kembali surplus. Bahkan surplusnya akan lebih besar dibanding surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 738,3 juta. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan surplus neraca dagang Maret utamanya didorong oleh surplus non migas. "Maret 2015 surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan meningkat dibandingkan pencapaian surplus pada bulan sebelumnya (Februari)," ujar Tirta, Selasa (14/4). Secara keseluruhan, BI menilai pada periode Januari-Maret 2015 defisit neraca migas akan mengalami penurunan sebagai implikasi reformasi subsidi yang diambil pemerintah. Otoritas moneter ini meyakini surplus neraca perdagangan pada Januari-Maret sesuai dengan perkiraan defisit transaksi berjalan triwulan I yang akan lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Sekedar gambaran, sejak akhir 2014 neraca dagang tercatat surplus. Pada Desember 2014 neraca dagang surplus US$ 186,8 juta, berlanjut pada Januari 2015 sebesar US$ 710 juta dan Februari US$ 738,3 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News