JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kini menajamkan mata terhadap risiko kredit bermasalah perbankan. Tindakan itu ditempuh menyusul hasil uji tekanan atau stress test terhadap kondisi kredit perbankan akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI bilang, ada risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada semester II-2013 akibat penurunan ekonomi ini. "Jika kegiatan ekonomi turun, ada kemungkinan kenaikan NPL tapi kecil," kata Halim, Selasa (27/8) malam. Dia memaparkan, hasil stress test BI itu menunjukkan, jika pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) turun 1% maka potensi kenaikan NPL sebesar 0,2% - 0,3%. Sedangkan jika PDB turun 0,1% - 0,2% maka NPL akan naik tipis.
BI menajamkan mata pada potensi kredit macet
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kini menajamkan mata terhadap risiko kredit bermasalah perbankan. Tindakan itu ditempuh menyusul hasil uji tekanan atau stress test terhadap kondisi kredit perbankan akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI bilang, ada risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada semester II-2013 akibat penurunan ekonomi ini. "Jika kegiatan ekonomi turun, ada kemungkinan kenaikan NPL tapi kecil," kata Halim, Selasa (27/8) malam. Dia memaparkan, hasil stress test BI itu menunjukkan, jika pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) turun 1% maka potensi kenaikan NPL sebesar 0,2% - 0,3%. Sedangkan jika PDB turun 0,1% - 0,2% maka NPL akan naik tipis.