JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2013 bakal melambat dan hanya di kisaran 20%. Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, saat ini pertumbuhan kredit mulai menunjukkan perlambatan meski pada Agustus 2013 masih cukup tinggi, yaitu 22,2% secara year on year. Perlu dicatat, pertumbuhan kredit per Juli adalah 22,3%. "Kalau sekarang, kredit masih di kisaran 20% plus minus 2%. Akhir tahun ada di kisaran 20%. Ke depan BI memperkirakan pertumbuhan kredit akan melambat seiring dengan kenaikan suku bunga, perlambatan permintaan domestik dan kebijakan makro prudensial," papar Agus dalam pengumuman BI rate seusai Rapat Dewan Gubernur di Gedung BI, Jakarta, Selasa (8/10). Dalam kesempatan yang sama Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengungkapkan, kenaikan kredit pada Agustus tersebut lebih dikarenakan masalah teknis. Pertama, lantaran pemberian kredit yang sudah disetujui ditarik lebih cepat. Kedua, masalah kurs. "Sebagian kredit, sebanyak 14% dalam bentuk valas. Ini karena pengaruh kurs, maka nilai kredit naik. Depresiasi selama satu tahun terakhir sudah mendekati 19%-20%," kata Halim. Jika angka tersebut dikalikan, maka akan dihasilkan jumlah lebih kurang 2,8%. Dengan begitu, pertumbuhan kredit pada Agustus yang sebesar 22,2% dari kurs, harus dikurangi angka 2,8%. Sebab, angka 22,2% itu tanpa memperhitungkan kurs. "Jika memperhitungkan kurs, maka pertumbuhan kredit sudah termoderasi 20%. Sampai akhir tahun bisa sekitar itu. Sedikit melambat, ada pengaruh suku bunga kredit," jelas Halim.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI mencium aroma perlambatan kredit di akhir 2013
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2013 bakal melambat dan hanya di kisaran 20%. Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, saat ini pertumbuhan kredit mulai menunjukkan perlambatan meski pada Agustus 2013 masih cukup tinggi, yaitu 22,2% secara year on year. Perlu dicatat, pertumbuhan kredit per Juli adalah 22,3%. "Kalau sekarang, kredit masih di kisaran 20% plus minus 2%. Akhir tahun ada di kisaran 20%. Ke depan BI memperkirakan pertumbuhan kredit akan melambat seiring dengan kenaikan suku bunga, perlambatan permintaan domestik dan kebijakan makro prudensial," papar Agus dalam pengumuman BI rate seusai Rapat Dewan Gubernur di Gedung BI, Jakarta, Selasa (8/10). Dalam kesempatan yang sama Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengungkapkan, kenaikan kredit pada Agustus tersebut lebih dikarenakan masalah teknis. Pertama, lantaran pemberian kredit yang sudah disetujui ditarik lebih cepat. Kedua, masalah kurs. "Sebagian kredit, sebanyak 14% dalam bentuk valas. Ini karena pengaruh kurs, maka nilai kredit naik. Depresiasi selama satu tahun terakhir sudah mendekati 19%-20%," kata Halim. Jika angka tersebut dikalikan, maka akan dihasilkan jumlah lebih kurang 2,8%. Dengan begitu, pertumbuhan kredit pada Agustus yang sebesar 22,2% dari kurs, harus dikurangi angka 2,8%. Sebab, angka 22,2% itu tanpa memperhitungkan kurs. "Jika memperhitungkan kurs, maka pertumbuhan kredit sudah termoderasi 20%. Sampai akhir tahun bisa sekitar itu. Sedikit melambat, ada pengaruh suku bunga kredit," jelas Halim.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News