KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendukung perkembangan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia untuk mengikuti perkembangan dunia. Salah satu yang didorong oleh BI adalah BI-Fast. Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan, perkembangan nominal transaksi BI Fast cukup manis. Dari awal implementasi BI-Fast hingga semester II-2023, BI-Fast telah digunakan oleh 1,51 miliar transaksi.
Dengan perkembangan yang manis ini, Juda bilang ada efisiensi transaksi yang dihasilkan. Bahkan, nilainya menyentuh Rp 6 triliun. Baca Juga: Bank-Bank Besar Kian Memoles Layanan SuperApp "Jadi kan BI-Fast lebih murah. Transfer antarrekening menggunakan BI-Fast hanya Rp 2.500. Lebih murah Rp 4.000. Kalikan saja Rp 4.000 dengan 1,51 miliar transaksi. Ada efisiensi Rp 6 triliun," terang Juda dalam sosialisasi UU P2SK, Kamis (3/8) di Jakarta. Sedangkan bila menilik nominalnya, total penggunaan BI-Fast dari awal tahun hingga kuartal II-2023 sudah mencapai Rp 4.478,8 triliun.