JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatatakan, seiring meningkatnya aksi profit taking menjelang akhir tahun maka pasar saham dan Surat Utang Negara (SUN) mengalami koreksi. Namun, BI menilai, aksi profit taking tersebut masih dalam batas normal. “Meski terdapat outflows dana asing pada SUN dan saham, investor asing masih berminat melakukan penanaman sebagaimana terindikasi pada tetap terdapatnya inflows pada SBI,” kata Kepala Biro Humas BI Difi Ahmad Johansyah, dalam penjelasan tertulisnya mengenai hasil Operasi Pasar Terbuka (OPT) Minggu ke-3 Desember, kepada KONTAN, Rabu (22/12). Ia menuturkan, menjelang akhir tahun, ditengah terdapatnya sentimen negatif terutama dari kawasan regional, investor asing mulai melikuidasi portofolio saham dan melakukan switching sebagian likuiditas dari SUN pada SBI. Perkembangan tersebut, lanjutnya, berdampak pada total outflow penanaman asing selama sepekan sebesar Rp 3,26 triliun.
BI menilai dana asing di SUN berkurang karena profit taking
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatatakan, seiring meningkatnya aksi profit taking menjelang akhir tahun maka pasar saham dan Surat Utang Negara (SUN) mengalami koreksi. Namun, BI menilai, aksi profit taking tersebut masih dalam batas normal. “Meski terdapat outflows dana asing pada SUN dan saham, investor asing masih berminat melakukan penanaman sebagaimana terindikasi pada tetap terdapatnya inflows pada SBI,” kata Kepala Biro Humas BI Difi Ahmad Johansyah, dalam penjelasan tertulisnya mengenai hasil Operasi Pasar Terbuka (OPT) Minggu ke-3 Desember, kepada KONTAN, Rabu (22/12). Ia menuturkan, menjelang akhir tahun, ditengah terdapatnya sentimen negatif terutama dari kawasan regional, investor asing mulai melikuidasi portofolio saham dan melakukan switching sebagian likuiditas dari SUN pada SBI. Perkembangan tersebut, lanjutnya, berdampak pada total outflow penanaman asing selama sepekan sebesar Rp 3,26 triliun.