JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong perbankan Indonesia gencar bertransaksi repurchase agreement (repo) untuk memperoleh dana di pasar sekunder. Kepala Departemen Pendalaman Pasar Uang BI Nanang Hendarsyah mengatakan, transaksi perbankan di pasar repo masih tidak sesuai harapan BI.Temuan BI, kelompok bank kecil menilai transaksi repo rumit dan membuat beban. Sebab, bank peserta wajib membuat bank garansi atau collateral ketika ingin bertranaksi repo antar bank.Alhasil, bank-bank masih memilih bertransaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang lebih sederhana dari sisi administratif. Saat ini, secara rata-rata transaksi repo masih sekitar Rp 1 triliun sampai Rp 3 triliun. Ini masih jauh dari harapan BI, kata Nanang, Jumat (24/3).
BI minta bank cari dana di pasar repo
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong perbankan Indonesia gencar bertransaksi repurchase agreement (repo) untuk memperoleh dana di pasar sekunder. Kepala Departemen Pendalaman Pasar Uang BI Nanang Hendarsyah mengatakan, transaksi perbankan di pasar repo masih tidak sesuai harapan BI.Temuan BI, kelompok bank kecil menilai transaksi repo rumit dan membuat beban. Sebab, bank peserta wajib membuat bank garansi atau collateral ketika ingin bertranaksi repo antar bank.Alhasil, bank-bank masih memilih bertransaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang lebih sederhana dari sisi administratif. Saat ini, secara rata-rata transaksi repo masih sekitar Rp 1 triliun sampai Rp 3 triliun. Ini masih jauh dari harapan BI, kata Nanang, Jumat (24/3).