BI minta Mandiri mengalah dan berbagi jatah e-Toll



JAKARTA. Layanan uang elektronik atau e-money di jalan bebas hambatan (tol) yang saat ini hanya dikuasai oleh satu bank yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dikeluhkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution.

"Saya ingin mendorong itu dibuka ke bank lain," ucap Darmin, Senin, (6/5).

Darmin mengatakan, bahwa ia selalu risau tiap melewati pintu tol karena panjangnya antrean. Meskipun PT Jasa Marga sudah membentuk pintu tol diagonal pun ternyata tak dapat mengurangi kemacetan. "Sudahlah, (Mandiri di e-Toll) pada 2 atau 3 tahun ini sudah cukup. Pintu tol itu bukan tempat orang bermacet-macet," sebutnya.


Ia mengakui bahwa memang ada masalah struktural pada kemacetan. Namun bila e-Toll tersebut dibuka bagi bank lain, diharapkan ini dapat sedikit mengurangi kemacetan. Selain itu, Darmin pun melihat bahwa ini dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi di pintu tol.

Pada kuartal pertama ini, nilai transaksi e-Money Mandiri meroket 191,5% dari Rp 326,1 miliar menjadi Rp 950,6 miliar. Kemudian, jumlah transaksinya pun meningkat 109,6% dari 12,5 juta menjadi 26,2 juta. Lalu pengguna kartunya tercatat naik 150,5% dari 133,1 juta unit menjadi 333,5 juta unit.

Perlu diketahui, Mandiri memiliki beberapa jenis kartu prabayar. Mulai dari e-Toll yang merupakan kerja sama eksklusif dengan Jasa Marga, Indomaret Card, GazCard, dan satu lagi yang bekerja sama dengan Trans Jakarta. Hingga saat ini, pengguna terbesar kartunya yakni dari e-Toll.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: