JAKARTA. Bank Indonesia hari ini mulai menghitung uang koin untuk Prita Mulyasari. Penghitungan uang tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar 2 hari dengan menggunakan 6 buah mesin. Kecepatan satu buah mesin diperkirakan bisa menghitung 500 keping koin dalam satu menit. "Akan dikerjakan lembur samapi selesai, kira-kira sampai besok," ujar Budi Rochadi Deputi Gubernur BI di sela-sela acara penghitungan koin prita di Gedung BI di Jakarta, Rabu, 23/12.Budi menyambut baik aksi pengumpulan uang koin tersebut. "Ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama," ujarnya.Menurutnya, aksi ini tidak akan berpengaruh terhadap pengedaran uang. Malahan, Budi bilang, BI berterima kasih kepada para pengumpul uang koin yang menunjukkan penghargaan terhadap uang koin. Budi juga bilang, uang koin yang terkumpul ini akan diedarkan kembali.Edi Siswanto, Direktur Pengedaran uang BI, menmbahkan, koin dari prita yang masih bagus akan kembali diedarkan. Sedangkan yang sudah tidak layak edar akan dirusak. "Kemudian akan dilelang dalam bentuk logam," imbuhnya.
BI Mulai Hitung Koin Prita
JAKARTA. Bank Indonesia hari ini mulai menghitung uang koin untuk Prita Mulyasari. Penghitungan uang tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar 2 hari dengan menggunakan 6 buah mesin. Kecepatan satu buah mesin diperkirakan bisa menghitung 500 keping koin dalam satu menit. "Akan dikerjakan lembur samapi selesai, kira-kira sampai besok," ujar Budi Rochadi Deputi Gubernur BI di sela-sela acara penghitungan koin prita di Gedung BI di Jakarta, Rabu, 23/12.Budi menyambut baik aksi pengumpulan uang koin tersebut. "Ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama," ujarnya.Menurutnya, aksi ini tidak akan berpengaruh terhadap pengedaran uang. Malahan, Budi bilang, BI berterima kasih kepada para pengumpul uang koin yang menunjukkan penghargaan terhadap uang koin. Budi juga bilang, uang koin yang terkumpul ini akan diedarkan kembali.Edi Siswanto, Direktur Pengedaran uang BI, menmbahkan, koin dari prita yang masih bagus akan kembali diedarkan. Sedangkan yang sudah tidak layak edar akan dirusak. "Kemudian akan dilelang dalam bentuk logam," imbuhnya.