KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai pembiayaan perbankan saat ini cukup mahal. Salah satu penyebabnya, karena jarak (spread) antara suku bunga kredit dan bunga deposito masih cukup lebar. Agus Martowardojo, Gubernur BI menuturkan hal ini bisa mengurangi keleluasaan bank dalam melakukan pembiayaan jangka panjang. "Peran bank dalam membiayai ekonomi jangka panjang masih terbatas," tulis Agus dalam buku laporan perekonomian Indonesia 2017, yang diterbitkan Rabu (28/3). Saat ini menurut BI, sumber pendanaan bank didominasi dana jangka pendek yang berasal dari tabungan giro dan deposito. Ditambah lagi struuktur biaya dana bank juga masih mahal.
BI nilai pembiayaan perbankan saat ini cukup mahal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai pembiayaan perbankan saat ini cukup mahal. Salah satu penyebabnya, karena jarak (spread) antara suku bunga kredit dan bunga deposito masih cukup lebar. Agus Martowardojo, Gubernur BI menuturkan hal ini bisa mengurangi keleluasaan bank dalam melakukan pembiayaan jangka panjang. "Peran bank dalam membiayai ekonomi jangka panjang masih terbatas," tulis Agus dalam buku laporan perekonomian Indonesia 2017, yang diterbitkan Rabu (28/3). Saat ini menurut BI, sumber pendanaan bank didominasi dana jangka pendek yang berasal dari tabungan giro dan deposito. Ditambah lagi struuktur biaya dana bank juga masih mahal.