JAKARTA. Nilai mata uang Garuda terus terdepresiasi. Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah Selasa (18/8) bertengger pada posisi Rp 18.831 per dollar AS atau terdepresiasi 0,49% dari posisi akhir pekan lalu. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, fundamental Indonesia saat ini dapat dikatakan baik. Defisit neraca transaksi berjalan triwulan II-2015 sebesar US$ 4,5 miliar atau 2,1% dari produk domestik bruto (PDB) atau US$ 4,5 miliar. Angka ini menunjukkan perbaikan dibanding defisit 4,3% dari PDB atau US$ 9,6 miliar pada triwulan II-2014. Inflasi pun relatif terkendali di mana inflasi Juli tercatat 0,93% dan inflasi tahunan 7,26%. Hingga akhir tahun BI melihat inflasi akan berada pada rentang 3%-5%.
BI: Nilai rupiah sudah undervalued
JAKARTA. Nilai mata uang Garuda terus terdepresiasi. Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah Selasa (18/8) bertengger pada posisi Rp 18.831 per dollar AS atau terdepresiasi 0,49% dari posisi akhir pekan lalu. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, fundamental Indonesia saat ini dapat dikatakan baik. Defisit neraca transaksi berjalan triwulan II-2015 sebesar US$ 4,5 miliar atau 2,1% dari produk domestik bruto (PDB) atau US$ 4,5 miliar. Angka ini menunjukkan perbaikan dibanding defisit 4,3% dari PDB atau US$ 9,6 miliar pada triwulan II-2014. Inflasi pun relatif terkendali di mana inflasi Juli tercatat 0,93% dan inflasi tahunan 7,26%. Hingga akhir tahun BI melihat inflasi akan berada pada rentang 3%-5%.