BI: NPI dan Surplus Neraca Transaksi Berjalan Bisa Mencetak Surplus Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimitis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa membukukan surplus tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, surplus NPI pada tahun ini bisa mencapai US$ 2,6 miliar.

Surplus NPI pada tahun ini dibarengi dengan peluang surplus neraca transaksi berjalan di kisaran 0,4% produk domestik bruto (PDB) hingga 1,2% PDB.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memandang, surplus kembar pada tahun ini mendorong kecukupan likuiditas valas di Indonesia.


Namun, Riefky melihat otoritas tetap perlu menambah likuiditas valas dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan valas. Pasalnya, Indonesia sempat kehilangan beberapa momen yang sebenarnya bisa menambah ketersediaan valas dalam negeri.

“Kita surplus neraca perdagangan jumbo, tetapi pada waktu itu cadangan devisa kita terus turun untuk intervensi rupiah,” kata Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (26/12).

Baca Juga: Perbankan Masih Andalkan SBN untuk Kelola Likuiditas Berlebih di Tahun Depan

Untuk menambah persediaan valas, Riefky mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) untuk memberi gula-gula guna membuat para eksportir betah memarkirkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.

BI berencana menerbitkan instrumen operasi moneter valas yang baru untuk membuat eksportir makin betah parkir DHE.

Instrumen operasi moneter valas tersebut dilakukan dengan imbal hasil yang kompetitif dengan luar negeri, berdasarkan mekanisme pasar yang transparan.

Riefky optimistis langkah ini akan menarik para eksportir menyimpan DHE lebih lama di dalam negeri. Bila ini terjadi, maka posisi ketersediaan likuiditas valas Indonesia akan makin kuat.

Ini juga bermuara pada makin kokohnya stabilitas eksternal. Plus, ini akan menambah kekuatan otot rupiah untuk tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

Lebih lanjut, Riefky juga memperkirakan NPI akan surplus pada tahun ini. Perkiraannya, sekitar 2,5% PDB hingga 2,7% PDB.

Pun dengan neraca transaksi berjalan diperkirakan mencetak surplus di kisaran 1% PDB.

Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun, Apa Artinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat