JAKARTA. Bank Indonesia (BI) semakin getol mengurangi ketergantungan terhadap sertifikat BI (SBI) yang digunakan oleh BI untuk mengelola operasi moneternya selama ini. BI menginginkan untuk mengambil peran lebih besar dengan cara mengoptimalkan penggunaan surat berharga negara (SBN) sebagai instrumen moneter secara bertahap hingga menggantikan SBI. Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia. Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, regulator ekonomi dan para pelaku ekonomi di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (22/11) malam. Agus mengatakan, selama ini SBN telah menjadi salah satu instrumen moneter BI. Untuk menggantikan SBI tersebut, lanjutnya, BI akan masuk ke pasar SBN dengan menyesuaikan kondisi likuiditas.
BI optimalkan SBN sebagai alat operasi moneter
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) semakin getol mengurangi ketergantungan terhadap sertifikat BI (SBI) yang digunakan oleh BI untuk mengelola operasi moneternya selama ini. BI menginginkan untuk mengambil peran lebih besar dengan cara mengoptimalkan penggunaan surat berharga negara (SBN) sebagai instrumen moneter secara bertahap hingga menggantikan SBI. Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia. Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, regulator ekonomi dan para pelaku ekonomi di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (22/11) malam. Agus mengatakan, selama ini SBN telah menjadi salah satu instrumen moneter BI. Untuk menggantikan SBI tersebut, lanjutnya, BI akan masuk ke pasar SBN dengan menyesuaikan kondisi likuiditas.