JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih optimis pertumbuhan kredit sebesar 10% sampai 12% secara tahunan atau year on year (yoy) sampai akhir 2017 tercapai. Indikasi ini, salah satunya dari realisasi pertumbuhan kredit pada awal Juni 2017 sebesar 10,2% secara yoy. “Kalau ditanya apakah pertumbuhan kredit akan sangat kuat, kemungkinan tidak, tapi ada perbaikan pelan-pelan,” ujar Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, Jumat (14/7). Perry mengatakan sampai pertengahan tahun, penyaluran kredit belum menunjukkan permintaan yang kuat. Hal ini karena investasi swasta belum menujukkan pemulihan. Selain itu, beberapa bank masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit seiring risiko kredit yang masih tinggi. Namun beberapa sektor kredit seperti infrastruktur, konstruksi dan transportasi menunjukkan permintaan kredit yang bagus. Ini didorong oleh pembangunan infrastruktur pemerintah. Menurut Perry, saat ini banyak perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi dari pasar modal. Hal ini ditunjukkan dengan banyak perusahaan yang menerbitkan surat utang dan IPO nilainya naik Rp 48 triliun sampai Rp 50 triliun dari awal tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI optimis pertumbuhan kredit 10%-12% tercapai
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih optimis pertumbuhan kredit sebesar 10% sampai 12% secara tahunan atau year on year (yoy) sampai akhir 2017 tercapai. Indikasi ini, salah satunya dari realisasi pertumbuhan kredit pada awal Juni 2017 sebesar 10,2% secara yoy. “Kalau ditanya apakah pertumbuhan kredit akan sangat kuat, kemungkinan tidak, tapi ada perbaikan pelan-pelan,” ujar Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, Jumat (14/7). Perry mengatakan sampai pertengahan tahun, penyaluran kredit belum menunjukkan permintaan yang kuat. Hal ini karena investasi swasta belum menujukkan pemulihan. Selain itu, beberapa bank masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit seiring risiko kredit yang masih tinggi. Namun beberapa sektor kredit seperti infrastruktur, konstruksi dan transportasi menunjukkan permintaan kredit yang bagus. Ini didorong oleh pembangunan infrastruktur pemerintah. Menurut Perry, saat ini banyak perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi dari pasar modal. Hal ini ditunjukkan dengan banyak perusahaan yang menerbitkan surat utang dan IPO nilainya naik Rp 48 triliun sampai Rp 50 triliun dari awal tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
