KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kembali meningkat pada akhir Mei 2020, Bank Indonesia (BI) optimistis posisi cadangan devisa (cadev) Juni 2020 bisa lebih tinggi lagi. Peningkatan ini disebabkan oleh potensi perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) serta adanya arus modal asing yang mengalir ke Indonesia. Faktor yang sama dengan faktor penyokong menguatnya cadev Mei 2020. "Kami melihat akhir Juni ini insya Allah cadev akan meningkat juga," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja (Raker) terkait Asumsi dasar dalam KEM-PPKF RAPBN 2021, Senin (22/6). Perry menyebut, potensi perbaikan NPI pada kuartal II-2020 seiring dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang akan kembali menyempit. Hal ini juga sejalan dengan neraca dagang pada bulan lalu yang mencetak surplus US$ 2,09 miliar.
"Meski kita tahu surplus ini terjadi karena kontraksi impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor. Namun, secara keseluruhan neraca dagang ada perbaikan," tambah Perry. Baca Juga: Penerbitan sukuk global akan mengerek cadangan devisa hingga US$ 1,5 miliar Sementara itu, aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia mendukung keseimbangan NPI secara keseluruhan. Bahkan, menurut catatan bank sentral, dari awal kuartal II-2020 hingga 15 Juni 2020, arus modal asing yang masuk sudah mencapai US$ 7,3 miliar.