KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 3,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2020. Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro melihat, kondisi eksternal saat ini membuka lebar pintu bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap rendah. “Apalagi, setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) mengatakan kalau akan menetapkan suku bunga acuan di kisaran 0% bahkan hingga 2023 dan melanjutkan quantitative easing yang menghasilkan likuiditas global,” tutur Andry.
Selain itu, kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum AS juga menambah kepercayaan investor untuk masuk ke aset yang berisiko sehingga menyebabkan aliran modal asing yang mengalir deras ke emerging markets, termasuk Indonesia. Baca Juga: Bank Indonesia dorong perbankan segera turunkan suku bunga kredit Hal ini juga membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam beberapa hari terakhir ini. Selain itu, kondisi perekonomian domestik seperti inflasi yang rendah dan stabilitas eksternal yang meningkat juga mendorong BI untuk menurunkan suku bunga acuannya. Faktor-faktor tersebut, membuat Andry melihat kalau ini lebih dari cukup untuk bank sentral menerapkan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, bahkan ke depannya. Untuk selanjutnya, Andry melihat kalau BI akan terus mempertahankan suku bunga acuan di level 3,75% bahkan hingga tahun 2021. Baca Juga: Kurangi tekanan pandemi, bank-bank gencar melakukan efisiensi