BI pangkas suku bunga acuan, rupiah melemah ke Rp 14.155 per dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah lagi pada perdagangan Kamis (19/11). Hari ini, rupiah di pasar spot kembali tak berdaya terhadap the greenback setelah ditutup melemah 0,60% ke Rp 14.155 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Kinerja negatif rupiah rupanya juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.167 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah di kurs Jisdor melemah 0,35% dibanding penutupan sebelumnya.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan oleh langkah BI yang menurunkan suku bunga acuan dari 4,00% menjadi 3,75%. Langkah ini disebut mengejutkan pasar, pasalnya konsensus memperkirakan pemangkasan baru akan terjadi pada Desember atau Januari. 


“Sentimen pemangkasan ini kemungkinan masih akan menekan rupiah pada perdagangan besok, Jumat (20/11) karena akan pengaruhi yield SUN dan aliran dana investor asing ke semua portofolio aset di Indonesia. Walau secara umum, pemangkasan suku bungan ini menandakan kepercayaan pemerintah terhadap rupiah dan fundamental ekonomi Indonesia yang lebih baik,” jelas Fikri kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11).

Baca Juga: Apakah suku bunga acuan masih bisa turun? Ini kata Gubernur BI

Walau tertekan oleh sentimen pemangkasan suku bunga, Fikri melihat rupiah juga akan diuntungkan oleh peluang pelemahan indeks dolar AS. Pasalnya, nanti malam akan ada  dua pidato dari gubernur Federal Reserve serta rilis jobless claim dari AS. Fikri menyebut, data yang akan dirilis diperkirakan lebih rendah dari perkiraan konsensus sehingga berpeluang menekan indeks dolar AS.

Namun, Fikri memperkirakan rupiah kemungkinan masih akan melemah pada perdagangan besok. Hanya saja, dengan peluang pelemahan indeks dolar AS, koreksi rupiah dinilai Fikri akan cenderung tipis. Berdasarkan hitungannya, rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.075 per dolar AS-Rp 14.275 per dolar AS.

Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,60% ke Rp 14.155 per dolar AS pada hari ini (19/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati