BI Pangkas Suku Bunga, Dirut BNI Berharap Jadi Sentimen Positif Bagi Saham BBNI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, pergerakan saham perbankan tanah air memang masih layu, tak terkecuali PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). 

Namun demikian, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan bunga acuan diharapkan mampu menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar membenarkan, saham perbankan termasuk BNI masih terlihat melemah. Hanya saja, ia berharap keputusan bank sentral terbaru tersebut bisa memberi sinyal bahwa prospek perbankan di Indonesia semakin baik.


Baca Juga: BI-Rate Turun, Bankir Harap Persaingan Bunga Pasar Mereda

Terlebih, Royke bilang penurunan suku bunga acuan dapat berdampak positif pada likuiditas perbankan. Sebab, ia melihat salah satu sentimen yang membuat saham perbankan terkoreksi adalah ketatnya likuiditas perbankan.

“Selama ini kondisi likuiditas membuat investor berpikir bagaimana bank bisa berkembang kalau likuiditasnya ketat,” ujarnya, Rabu (15/1).

Memang, pasca BI menurunkan suku bunga dampaknya langsung terasa terhadap saham BNI. 

Baca Juga: Penurunan BI Rate Belum Cukup Kuat Mengangkat Margin Perbankan

Pada penutupan perdagangan Rabu (15/1), saham BBNI menguat 6,78%. Sementara di perdagangan sesi I, Kamis (16/1), saham BBNI kembali menguat 2,04%.

Hanya saja, jika dilihat sejak awal tahun, BBNI masih terpantau terkoreksi. Namun, penurunannya kian menipis menjadi 1,96% dan kini diperdagangkan di harga Rp 4.500 per saham.

“Ya kami optimistis bisa bagus, karena sekarang juga sudah hijau,” pungkasnya.

Selanjutnya: Luhut Ingin Family Office Jalan Februari 2025, Pengamat Ungkap Kerugiannya

Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat hingga 22 Januari, Tambah Rp1.000 Dapat 2 Dove Deodorant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi