KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong tengah gencar menaruh uangnya di pasar saham di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI). Menurutnya, saat ini, banyak saham yang 'salah harga', tapi fundamentalnya bagus. Menurut Lo Kheng Hong, penurunan suku bunga justru membuat saham prospektif karena pergerakan harga ikut turun.
Baca Juga: Catat, ini rangkaian ulang tahun pasar modal yang berlangsung hingga esok "Hari esok itu misteri, tidak ada yang bisa memprediksi. kalau suku bunga turun, bagus untuk membeli saham," jelas Lo Kheng Hong dalam acara
Capital Market Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (23/8). Investor yang dikenal dengan semboyan 'membeli saham yang salah harga' tersebut menjelaskan saat suku bunga turun, justru dia sering menemukan saham salah harga tersebut. Salah harga yang dimaksud adalah harga saham yang turun mengikuti penurunan suku bunga, namun penurunan tersebut terlalu murah bila dibandingkan dengan fundamental perusahaan. "Kalau bagus dan murah,
under value, saya beli, ngak peduli hari esok," jelasnya.
Investor yang dijuluki Warren Buffet Indonesia tersebut menjelaskan, valuasi saham bisa dilihat dari perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham atau
price earning ratio (PER) dan membandingkan harga saham dengan nilai bukunya atau
price to book value ratio (PBVR).
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan hari ini Untuk mencari saham salah harga tersebut, Lo Kheng Hong mematok PER di bawah lima kali dan PBV di bawah satu kali. Selain itu, dia juga menyarankan para investor untuk mengamati laporan keuangan. Sehingga investor bisa membeli perusahaan yang berkinerja bagus tetapi valuasinya murah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli