KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah fokus menekan defisit transaksi berjalan atawa current account deficit (CAD). Tujuannya adalah untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih stabil dan tinggi. Karena itu, bank sentral memberi perhatian utama pada ekspor komoditas dan impor bahan baku infrastruktur. Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara mengatakan, BI tengah memerhatikan dua hal yang menjadi penyebab defisit terus melebar yaitu harga komoditas yang turun. Ini berdampak pada penurunan nilai ekspor komoditas. Kemudian proyek pembangunan infrastruktur juga membutuhkan banyak bahan baku yang sebagian dipenuhi dari impor. "Memang ada dampak impor capital goods (barang modal), impor terkait infrastruktur 2018 sekitar US$ 6 miliar," jelas Mirza, Rabu (27/3).
BI pantau penurunan harga komoditas dan impor untuk proyek infrastruktur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah fokus menekan defisit transaksi berjalan atawa current account deficit (CAD). Tujuannya adalah untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih stabil dan tinggi. Karena itu, bank sentral memberi perhatian utama pada ekspor komoditas dan impor bahan baku infrastruktur. Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara mengatakan, BI tengah memerhatikan dua hal yang menjadi penyebab defisit terus melebar yaitu harga komoditas yang turun. Ini berdampak pada penurunan nilai ekspor komoditas. Kemudian proyek pembangunan infrastruktur juga membutuhkan banyak bahan baku yang sebagian dipenuhi dari impor. "Memang ada dampak impor capital goods (barang modal), impor terkait infrastruktur 2018 sekitar US$ 6 miliar," jelas Mirza, Rabu (27/3).