KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menekankan bahwa arah kebijakan moneter di tahun 2021 adalah suku bunga rendah dan likuiditas longgar, sampai ada tanda tekanan inflasi meningkat. Dalam hal suku bunga acuan yang rendah, BI sudah menurunkan suku bunga acuan hingga 3,75% pada tahun 2020 lalu. Dalam hal likuiditas longgar, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, hingga 4 Februari 2021 BI sudah melakukan quantitative easing (QE) sebesar Rp 14,16 triliun, melanjutkan guyuran likuiditas yang telah dilakukan pada tahun 2020 yang sebesar Rp 726,6 triliun atau setara 4,71% PDB. Dengan situasi terkini, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira melihat, BI kemungkinan mengurangi kebijakan longgarnya.
BI pastikan arah kebijakan moneter bakal longgar di tahun 2021, ini tanggapan ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menekankan bahwa arah kebijakan moneter di tahun 2021 adalah suku bunga rendah dan likuiditas longgar, sampai ada tanda tekanan inflasi meningkat. Dalam hal suku bunga acuan yang rendah, BI sudah menurunkan suku bunga acuan hingga 3,75% pada tahun 2020 lalu. Dalam hal likuiditas longgar, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, hingga 4 Februari 2021 BI sudah melakukan quantitative easing (QE) sebesar Rp 14,16 triliun, melanjutkan guyuran likuiditas yang telah dilakukan pada tahun 2020 yang sebesar Rp 726,6 triliun atau setara 4,71% PDB. Dengan situasi terkini, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira melihat, BI kemungkinan mengurangi kebijakan longgarnya.