BI pastikan dampak pelemahan rupiah ke inflasi masih terkendali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan bahwa dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap inflasi dalam negeri masih terkendali. Menurut Perry, ada tiga faktor yang mendukung hal itu. Pertama, pelemahan nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga saat ini (year to date) sebesar 7%, relatif lebih rendah dibanding sejumlah negara lain, seperti India, Brasil, Turki, dan Afrika Selatan. Perry bilang, rupee India melemah 9%, rand Afrika Selatan hampir 13,7%, real Brazil 18,2%, dan lira Turki 40%. "Bahkan (pelemahan rupiah ytd) juga jauh lebih rendah pada 2015 dan 2013," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Kemko Perekonomian, Jumat (24/8). Kedua, tingkat suplai domestik lebih tinggi dibanding permintaan barang. Hal itu berarti tingkat kesenjangan output domestik negatif. "Meski ekonomi naik, kita masih berada di bawah kapasitas produksi nasional," tambahnya. Ketiga, ekspektasi inflasi terjangkar dengan baik dan terukur di kisaran 3,5% di tahun ini dan tahun depan. Menurut Perry, hal itu terukur dari survei konsumen, dunia usaha, dan ekspektasi di pasar keuangan. "Dari tiga faktor itu, pengaruh nilai tukar rupiah ke inflasi terkendali sehingga menegaskan keyakinan kami inflasi tahun ini dan tahun depan bisa terkendali rendah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Wahyu T.Rahmawati