JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai posisi cadangan devisa (cadev) akhir Februari 2017 yang tercatat naik menjadi US$ 119,9 miliar cukup kuat untuk menghadapi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Para petinggi Federal Open Market Committee (FOMC) mensinyalkan kenaikan suku bunga The Fed Maret ini.Riza Tyas, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI mengatakan, volatilitas nilai tukar rupiah menunjukkan perbaikan. Volatilitas nilai tukar rupiah tahun 2016 membaik dibanding 2015 dan perbaikan tersebut berlanjut hingga memasuki tahun 2017.Bahkan lanjut Riza, pasar masih tenang mendekati pertemuan FOMC pekan depan. "Pasar sangat tenang. Kalau dilihat ini sudah sangat dekat, FOMC minggu depan. Berbeda dengan tahun 2013 lalu pasar sudah goyang," kata Riza, Selasa (7/2).
BI pede cadangan devisa kuat hadapi bunga AS naik
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai posisi cadangan devisa (cadev) akhir Februari 2017 yang tercatat naik menjadi US$ 119,9 miliar cukup kuat untuk menghadapi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Para petinggi Federal Open Market Committee (FOMC) mensinyalkan kenaikan suku bunga The Fed Maret ini.Riza Tyas, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI mengatakan, volatilitas nilai tukar rupiah menunjukkan perbaikan. Volatilitas nilai tukar rupiah tahun 2016 membaik dibanding 2015 dan perbaikan tersebut berlanjut hingga memasuki tahun 2017.Bahkan lanjut Riza, pasar masih tenang mendekati pertemuan FOMC pekan depan. "Pasar sangat tenang. Kalau dilihat ini sudah sangat dekat, FOMC minggu depan. Berbeda dengan tahun 2013 lalu pasar sudah goyang," kata Riza, Selasa (7/2).