JAKARTA. Rupiah masih terus loyo menembus Rp 9.800. Namun, Bank Indonesia (BI) masih tampak tenang. BI mengatakan pelemahan rupiah belum memberi tekanan terhadap inflasi. "Sampai sekarang sih belum, bergantung seberapa lama kondisi di luar nanti," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono. Ia mengatakan, jika perekonomian global cepat pulih, maka pelemahan rupiah tak akan memberi tekanan inflasi permanen terhadap Indonesia Sebab, pelemahan rupiah ni merupakan pengaruh dari ketidakpastian perekonomian global. Walau persoalan fiscal cliff sudah lewat, tapi belum diketahui implementasinya seperti apa. "Amerika Serikat juga masih ada perombakan kabinet. Mudah-mudahan cepat kita dengar komentar Menteri Keuangan yang baru," ujarnya. Hartadi mengatakan bahwa itulah yang ditunggu pasar terkait dengan kebijakan yang akan diambil pemerintah AS.
BI: Pelemahan rupiah belum menekan inflasi
JAKARTA. Rupiah masih terus loyo menembus Rp 9.800. Namun, Bank Indonesia (BI) masih tampak tenang. BI mengatakan pelemahan rupiah belum memberi tekanan terhadap inflasi. "Sampai sekarang sih belum, bergantung seberapa lama kondisi di luar nanti," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono. Ia mengatakan, jika perekonomian global cepat pulih, maka pelemahan rupiah tak akan memberi tekanan inflasi permanen terhadap Indonesia Sebab, pelemahan rupiah ni merupakan pengaruh dari ketidakpastian perekonomian global. Walau persoalan fiscal cliff sudah lewat, tapi belum diketahui implementasinya seperti apa. "Amerika Serikat juga masih ada perombakan kabinet. Mudah-mudahan cepat kita dengar komentar Menteri Keuangan yang baru," ujarnya. Hartadi mengatakan bahwa itulah yang ditunggu pasar terkait dengan kebijakan yang akan diambil pemerintah AS.