JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat pelemahan rupiah yang terjadi sekarang ini adalah pelemahan yang wajar. Kondisi penguatan ekonomi Amerika dan antisipasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika The Fed menjadi penyebab depresiasi rupiah. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan saat ini faktor luar negeri berperan melemahkan rupiah. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat dan rupiah terkena dampak. Di sisi lain, permintaan dalam negeri akan dollar pun tinggi. Dirinya menekankan agar pasar tetap tenang. "Kalau sekarang ini posisi rupiah di kisaran Rp 13.000 di Rp 12.950 ini adalah kondisi yang normal karena Amerika terjadi penguatan," ujarnya, Jumat (6/3).
BI: Pelemahan rupiah masih wajar
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat pelemahan rupiah yang terjadi sekarang ini adalah pelemahan yang wajar. Kondisi penguatan ekonomi Amerika dan antisipasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika The Fed menjadi penyebab depresiasi rupiah. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan saat ini faktor luar negeri berperan melemahkan rupiah. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat dan rupiah terkena dampak. Di sisi lain, permintaan dalam negeri akan dollar pun tinggi. Dirinya menekankan agar pasar tetap tenang. "Kalau sekarang ini posisi rupiah di kisaran Rp 13.000 di Rp 12.950 ini adalah kondisi yang normal karena Amerika terjadi penguatan," ujarnya, Jumat (6/3).