JAKARTA. Aliran modal asing ke Indonesia atau yang biasa disebut capital inflow diperkirakan bakal terus membanjir tahun depan. Namun, Bank Indonesia (BI) menilai masih belum perlu mengeluarkan kebijakan pengendalian modal asing yang lebih ketat untuk mengelola arus keluar masuk capital inflow tersebut. Otoritas moneter menilai, kebijakan yang sudah ada saat ini masih mencukupi untuk mengendalikan arus modal asing yang hilir mudik ke pasar keuangan Indonesia. Gubernur BI Darmin Nasution menyampaikan hal itu dalam rapat kerja bersama pemerintah dan DPR, Selasa (21/9). Darmin menuturkan, risiko pembalikan dana secara tiba-tiba alias sudden reversal memang ada. Namun, BI mengaku sudah mengupayakan cara untuk mengurangi risiko tersebut yakni dengan kebijakan pegang kepemilikan Sertifikat BI (SBI) selama satu bulan (one month holding).
BI : Pengendalian modal asing secara ketat belum perlu
JAKARTA. Aliran modal asing ke Indonesia atau yang biasa disebut capital inflow diperkirakan bakal terus membanjir tahun depan. Namun, Bank Indonesia (BI) menilai masih belum perlu mengeluarkan kebijakan pengendalian modal asing yang lebih ketat untuk mengelola arus keluar masuk capital inflow tersebut. Otoritas moneter menilai, kebijakan yang sudah ada saat ini masih mencukupi untuk mengendalikan arus modal asing yang hilir mudik ke pasar keuangan Indonesia. Gubernur BI Darmin Nasution menyampaikan hal itu dalam rapat kerja bersama pemerintah dan DPR, Selasa (21/9). Darmin menuturkan, risiko pembalikan dana secara tiba-tiba alias sudden reversal memang ada. Namun, BI mengaku sudah mengupayakan cara untuk mengurangi risiko tersebut yakni dengan kebijakan pegang kepemilikan Sertifikat BI (SBI) selama satu bulan (one month holding).