BI: Penjualan eceran Desember 2018 tumbuh 7,7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Survei Penjualan Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) sepanjang Desember 2018 tumbuh sebesar 7,7% year on year (yoy). Indeks ini tumbuh lebih tinggi dibandingkan November 2018 yang tumbuh 3,4% (yoy).

Bank Indonesia mencatat, peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kinerja penjualan kelompok makanan, minuman, tembakau yang tumbuh sebesar 9,1% (yoy) dan kelompok barang budaya dan rekreasi yang tumbuh 14,4% (yoy).

"Peningkatan pertumbuhan penjualan selanjutnya terjadi pada kelompok komoditas perlengkapan rumah tangga lainnya dan kelompok suku cadang dan aksesoris yang masing-masing tumbuh sebesar 8,4% (yoy) dan 3,7% (yoy)," tulis BI dalam hasil surveinya yang dikutip Kontan.co.id, Senin (11/2).


BI mengatakan, penjualan eceran sepanjang 2018 menunjukkan kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan 2017. Pasalnya, penjualan eceran pada 2018 rata-rata tumbuh 3,7% (yoy) lebih tinggi dibandingkan rata-rata penjualan eceran 2017 yang sebesar 2,9% (yoy).

Untuk Januari tahun ini, BI memperkirakan penjualan eceran tetap tumbuh positif, dimana IPRnya diproyeksi tumbuh 4,8% (yoy) melambat dibandingkan pertumbuhan penjualan eceran desember 2018.

"Kinerja penjualan eceran pada Januari 2019 masih ditopang oleh penjualan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, barang budaya dan rekreasi dan sub-kelompok sandang" terang BI.

Dalam tiga bulan mendatang (Maret 2019), tren kenaikan harga diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 156,9 menurun 160,1 pada bulan sebelumnya.

Tekanan kenaikan harga justru akan meningkat di Juni 2019 yang terindikasi dari nilai IEH 6 bulan mendatang sebesar 168 meningkat dari 161,5 pada bulan sebelumnya. Tekanan kenaikan harga diperkirakan lebih tinggi dikarenakan belum normalnya distribusi dan pasokan barang pasca ramadan dan Idul Fitri.

Sementara, responden pun memperkirakan penjualan eceran pada 3 dan 6 bulan mendatang masih akan menurun.

Penurunan penjualan pada Juni dikarenakan perayaan idul fitri jatuh di awal Juni 2019, sehingga puncak pembelian diperkirakan terjadi pada Mei 2019. Adanya periode libur Lebaran yang cukup panjang pun menyebabkan penjualan berkurang khususnya di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto