BI: Perbaikan ekonomi AS jadi angin segar bagi prospek ekspor Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) nampak cemerlang. Bahkan, banyak pihak yang meramal negara Paman Sam bisa tumbuh lebih tinggi dari perkiraan-perkiraan semula. 

Seperti contohnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang meramal pertumbuhan ekonomi AS bisa tumbuh 5,1%. Padahal sebelumnya, IMF meramal AS hanya tumbuh 3,1%.

Pun Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS di tahun ini dari 3,2% menjadi 6,5%. 


Bank Indonesia (BI) memandang hal ini sebagai peluang manis yang tak boleh dilepaskan begitu saja oleh Indonesia. Menurutnya, ini merupakan prospek baik bagi ekspor Indonesia. 

Baca Juga: Paket stimulus AS dinilai bakal mendongkrak ekonomi China

“Ini peluang emas bagi kita untuk memicu pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi ke  AS. Apalagi, ekspor kita ke AS juga menggeliat naik US$ 186,7 juta,” ujar Sugeng, Kamis (25/3) via video conference. 

Seperti yang kita ketahui, AS merupakan salah satu negara mitra ekspor terbesar di Indonesia selain China, Jepang, dan India. Pada Februari 2021 pun, ekspor Indonesia ke AS tercatat US$ 1,20 miliar atau setara 12,92% dari total ekspor pada bulan lalu. 

Untuk itu, Sugeng meminta dunia usaha tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan menurutnya, salah satu produk yang perlu didorong untuk ekspor ke AS adalah produk industri manufaktur. 

Selanjutnya: Begini upaya bank untuk mendorong komposisi kredit UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli