JAKARTA. Menukiknya harga minyak dunia yang menyentuh level terendah sejak satu dekade silam membuat Bank Indonesia (BI) lebih leluasa memangkas lebih lanjut suku bunga acuan. Juda Agung, Direktur Eksekutif Bidang Moneter dan Ekonomi Bank Indonesia mengatakan, ruang penurunan BI rate masih terbuka. Terlebih harga minyak dunia yang kini di kisaran US$ 30 per barel akan berimbas pada laju inflasi yang kian melandai. Ia mencatat, harga kontrak (future) minyak untuk setahun ini sempat ada di level US$ 32 per barel. Jika asumsi harga minyak dunia pemerintah diturunkan dari US$ 50 per barel menjadi US$ 40 per barel, maka kata Juda, dampak penurunan inflasi sangat besar.
BI perhatikan faktor ini sebelum pangkas bunga
JAKARTA. Menukiknya harga minyak dunia yang menyentuh level terendah sejak satu dekade silam membuat Bank Indonesia (BI) lebih leluasa memangkas lebih lanjut suku bunga acuan. Juda Agung, Direktur Eksekutif Bidang Moneter dan Ekonomi Bank Indonesia mengatakan, ruang penurunan BI rate masih terbuka. Terlebih harga minyak dunia yang kini di kisaran US$ 30 per barel akan berimbas pada laju inflasi yang kian melandai. Ia mencatat, harga kontrak (future) minyak untuk setahun ini sempat ada di level US$ 32 per barel. Jika asumsi harga minyak dunia pemerintah diturunkan dari US$ 50 per barel menjadi US$ 40 per barel, maka kata Juda, dampak penurunan inflasi sangat besar.