JAKARTA. Perbaikan ekspor yang membuat surplus neraca perdagangan pada tahun lalu, mendorong membaiknya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) 2016. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, CAD 2016 lebih baik dari tahun sebelumnya.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya memperkirakan CAD tahun ini sebesar 1,8% dari produk domestik bruto (PDB). Bahkan perkiraan tersebut lebih baik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 2% dari PDB. Adapun CAD kuartal keempat diperkirakan sebesar 1,9% dari PDB.

"Karena memang perbaikan di sisi neraca dagang khususnya kenaikan ekspor," kata Perry, Jumat (13/1).

Ia mengatakan, kenaikan ekspor tersebut disumbang oleh harga komoditas, seperti batubara dan kelapa sawit. Perry juga bilang, ekspor manufaktur juga mengalami perbaikan, misalnya ekspor tekstik dan kendaraan bermotor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Januari-November 2016 sebesar US$ 7,79 miliar. Surplus tersebut bahkan melampaui surplus neraca perdagangan Januari-Desember 2015 yang sebesar US$ 7,67 miliar.

Menurut Perry, perbaikan ekspor tersebut berlanjut hingga bulan Desember 2016. Di bulan itu, lanjutnya, baik ekspor komditas maupun non komoditas, yaitu manufaktur mengalami perbaikan. "Baik harga di komoditas atau permintaan di manufaktur," imbuhnya.

Jika nilai CAD 2016 yang diproyeksikan BI tepat, maka kinerja CAD 2016 lebih baik dibanding tahun sebelumnya. BI mencatat, CAD 2015 sebesar US$ 17,8 miliar atau 2,06% PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini