KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis, defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun 2021 tetap rendah dan akan mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, CAD di tahun ini akan berada di kisaran 0,6% - 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Kinerja transaksi berjalan yang tetap rendah diperkirakan didorong oleh surplus neraca barang yang berlanjut,” jelas dia via video conference, Selasa (21/9).
Sekedar mengingatkan, neraca perdagangan pada bulan Agustus 2021 mencatat suprlus jumbo, yakni mencapai US$ 4,7 miliar. Ini juga menjadi surplus neraca perdagangan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Baca Juga: Neraca dagang Juli dan Agustus surplus, CAD kuartal III-2021 belum tentu menyempit Surplus ini didukung oleh kinerja ekspor yang mumpuni, terutama dipengaruhi oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti crude palm oil (CPO), batubara, besi dan baja, serta bijih logam. Kinerja surplus ini juga baik, pasalnya ada peningkatan nilai impor pada Agustus 2021 yang justru menunjukkan adanya perbaikan aktivitas ekonomi domestik.