KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi indeks harga konsumen (IHK) ke depan akan meningkat, didorong oleh masih tingginya harga energi dan pangan global, serta kesenjangan pasokan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, inflasi inti dan ekspektasi inflasi diprakirakan berisiko meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food (inflasi pangan), serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan. “Berbagai perkembangan tersebut diprakirakan dapat mendorong inflasi pada tahun 2022 dan 2023 berisiko melebihi batas atas sasaran 3,0±1%,” tutur Perry saat melakukan rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Selasa (30/8).
BI Perkirakan IHK ke Depan Akan Meningkat Didorong Tingginya Harga Energi Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi indeks harga konsumen (IHK) ke depan akan meningkat, didorong oleh masih tingginya harga energi dan pangan global, serta kesenjangan pasokan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, inflasi inti dan ekspektasi inflasi diprakirakan berisiko meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food (inflasi pangan), serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan. “Berbagai perkembangan tersebut diprakirakan dapat mendorong inflasi pada tahun 2022 dan 2023 berisiko melebihi batas atas sasaran 3,0±1%,” tutur Perry saat melakukan rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Selasa (30/8).