BI perkirakan inflasi November naik menjadi 0,18%, berikut pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi kembali meningkat pada bulan November 2019. Berdasarkan hasil survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu ketiga November 2019, tingkat inflasi diperkirakan sebesar 0,18%  month-to-month  (mtm) atau 3,04%  year-on-year  (yoy).

Secara bulanan, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi November 2019 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu hanya 0,02%.

Baca Juga: Ditopang konsumsi dan investasi, BI proyeksi ekonomi tahun ini bisa tumbuh 5,1%


“Ini biasa, jelang akhir tahun inflasi memang lebih tinggi yaitu di bulan November dan Desember berdasarkan pola musiman dan adanya hari besar keagamaan,” tutur Perry, Jumat (22/11).

Sumber inflasi November, lanjutnya, diperkirakan berasal dari komoditas bawang merah yang mengalami inflasi 0,08%, daging ayam ras sebesar Rp 0,05%, serta sejumlah komoditas lainnya.

Sementara, komoditas yang diperkirakan masih akan mengalami deflasi di antaranya cabai merah sebesar 0,07% dan cabai rawit 0,02%.

Baca Juga: BI ramal inflasi pada tahun 2019 ada di kisaran 3,1%

Adapun, Perry menyatakan, BI tetap memproyeksikan inflasi sampai dengan akhir tahun relatif rendah dan terkendali, yaitu sebesar 3,1%.

Secara year-to-date (ytd), inflasi tercatat sebesar 2,41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi