BI perkirakan kurs rupiah bergerak di Rp 14.200 - Rp 14.600 hingga akhir 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.600 per dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun 2021. 

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, proyeksi ini seiring dengan kinerja sektor eksternal yang positif, inflasi yang rendah, serta imbal hasil investasi Indonesia yang tetap baik. 

“Sehingga, kepercayaan investor terjaga. Belum lagi ada strategi stabilisasi nilai tukar oleh BI meski masih ada risiko ketidakpastian global yang masih ada,” ujar Destry dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Senin (25/8). 


Destry menambahkan, hingga kini nilai tukar rupiah masih relatif stabil dan cenderung menguat. Hal ini seiring masih berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik. 

Baca Juga: Antisipasi tapering off The Fed, BI berencana gelar stress test

Hingga 20 Agustus 2021, nilal tukar rupiah menguat 1,47% secara rerata dibandingkan dengan level akhir Desember 2020. 

“Arus modal asing yang masuk seiring dengan menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan ekonomi domestik,” tambah Destry. 

Hanya saja, bila dilihat secara point to point, nilai tukar rupiah masih mengalami depresiasi sebesar 2,78% bila dibandingkan dengan level akhir 2020. 

Namun, depresiasi ini lebih rendah daripada mata uang sejumlah negara berkembang lain, seperti Malaysia, Filipina, juga Thailand. 

Lebih lanjut, ke depan BI akan terus memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Hal ini dilakukan lewat operasi moneter dan ketersediaan likuiditas moneter di pasar. 

Di tahun depan pun, Destry memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan bergerak di kisaran yang sama, yaitu Rp 14.200 hingga Rp 14.600 per dollar AS. 

Selanjutnya: BI optimistis inflasi 2021 dan 2022 terjaga di target sasaran 2% - 4%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat