BI perkirakan neraca pembayaran kuartal IV 2018 surplus hingga US$ 5 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) triwulan IV-2018 berada di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar US$ 8,8 miliar. Perkiraan tersebut melebar bila dibanding CAD triwulan-IV 2017 tercatat sebesar US$ 5,8 miliar.

Kendati demikian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya memperkirakan neraca pembayaran akan surplus sekitar US$ 4 miliar - US$ 5 miliar. Menurut Perry, surplus neraca modal akan jauh lebih besar dari yang BI perkirakan.

Per Desember 2018, BI mencatat aliran asing masuk sebesar US$ 1,9 miliar dan berlanjut hingga Januari 2019. Surplus juga terefleksi dari cadangan devisa (cadev) yang sebesar US$ 120,7 miliar. "Kenaikan cadev artinya devisa masuk yang tercatat pada surplus neraca modal lebih besar dari pada defisit devisa yang digunakan dalam devisa transaksi berjalan," ujar Perry, Kamis (17/1).


Pada triwulan I-2019, Bi melihat CAD akan lebih rendah karena ada kecenderungan impor yang turun serta berlanjutnya aliran modal asing yang masuk baik melalui penanaman modal asing (PMA) maupun investasi. Penurunan impor terjadi karena tahun ini pemerintah tidak lagi agresif dalam pembangunan infrastruktur. Serta adanya program B20 yang terus dilakukan dan upaya menggenjot sektor pariwisata. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli