BI perkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 4,9%



JAKARTA. Bukannya meningkat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode terakhir 2014 diperkirakan akan mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) meramal ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2014 hanya tumbuh 4,9% year on year, melemah dibanding pertumbuhan triwulan III yang sebesar 5,01%.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan serapan belanja pemerintah terkontraksi ke bawah pada triwulan IV. BI menghitung konsumsi pemerintah turun menjadi 2,2%. Pada triwulan yang sama tahun 2013 konsumsi pemerintah tumbuh hingga 6,45%.

"Pemerintah banyak melakukan penghematan pada tahun 2014," ujar Juda pekan lalu. Inilah yang kemudian menjadi penyebab ekonomi Indonesia belum bisa terdongkrak naik pada akhir tahun 2014.


Padahal, bila melihat tahun-tahun sebelumnya ekonomi Indonesia pada triwulan IV seringkali lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya lantaran serapan belanja pemerintah yang melonjak pada akhir tahun. Misalnya pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2013 sebesar 5,72%, naik dari posisi pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,01%.

Serapan belanja pemerintah pada triwulan IV 2013 tercatat tumbuh 6,45%. Laju pertumbuhan yang berasal dari belanja pemerintah ini meningkat dibanding serapan belanja pemerintah pada triwulan III yang sebesar 4,37%.

Sekedar mengingatkan, pada tahun 2014 pemerintah melakukan sejumlah penghematan anggaran. Penghematan anggaran terjadi pada biaya perjalan dinas, rapat, dan konsinyering dengan nominal mencapai Rp 1 triliun. Pemerintah pun melakukan penghentian realisasi belanja modal apabila hingga akhir Oktober 2014 kementerian/lembaga belum juga melakukan persiapan realisasi proyek.

Inilah yang kemudian menyebabkan realisasi belanja modal hanya 84% dari target Rp 160,8 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Realisasi belanja negara secara keseluruhan pada tahun 2014 hanya mampu menyerap 94% dari target Rp 1.876,9 triliun.

Selain karena belanja pemerintah yang drop, Juda menjelaskan, ekspor pun mengalami kontraksi. Laju investasi pun masih relatif rendah. Hitungan BI laju investasi pada triwulan IV 2014 sebesar 4%, tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan laju investasi pada triwulan IV 2013 yang sebesar 4,37%.

Mengenai konsumsi rumah tangga, BI memprediksi pertumbuhannya masih relatif kuat dengan laju sebesar 5,3%. Secara keseluruhan sepanjang tahun 2014, BI melihat ekonomi Indonesia tumbuh 5,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia