KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya mengendalikan permintaan dollar Amerika Serikat (AS) dari dalam negeri dinilai menjadi kunci untuk menjaga stabilitas rupiah. Sebab, pengendalian permintaan domestik lebih mudah diawasi otoritas moneter Indonesia ketimbang faktor lain yang sangat tergantung kondisi global. Faktor lain tersebut adalah besarnya arus modal asing yang masuk (capital inflow) dan kinerja ekspor dan impor yang banyak dipengaruhi faktor eksternal. Untuk mengendalikan permintaan dollar AS itulah, Bank Indonesia (BI) meluncurkan fasilitasĀ Local Currency SettlementĀ (LCS) melalui kerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BMN) dan Bank of Thailand. LCS memfasilitasi eksportir dan importir ketiga negara menggunakan mata uang lokal dalam setiap transaksi perdagangannya. BI juga menjajaki agar kebijakan ini bisa diperluas ke 10 negara lain dan bisa diterapkan secara regional.
BI perlu ajak Singapura stabilkan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya mengendalikan permintaan dollar Amerika Serikat (AS) dari dalam negeri dinilai menjadi kunci untuk menjaga stabilitas rupiah. Sebab, pengendalian permintaan domestik lebih mudah diawasi otoritas moneter Indonesia ketimbang faktor lain yang sangat tergantung kondisi global. Faktor lain tersebut adalah besarnya arus modal asing yang masuk (capital inflow) dan kinerja ekspor dan impor yang banyak dipengaruhi faktor eksternal. Untuk mengendalikan permintaan dollar AS itulah, Bank Indonesia (BI) meluncurkan fasilitasĀ Local Currency SettlementĀ (LCS) melalui kerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BMN) dan Bank of Thailand. LCS memfasilitasi eksportir dan importir ketiga negara menggunakan mata uang lokal dalam setiap transaksi perdagangannya. BI juga menjajaki agar kebijakan ini bisa diperluas ke 10 negara lain dan bisa diterapkan secara regional.