JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai positif rencana kebijakan BI dalam menguatkan rupiah. BI perlu mempunyai langkah antisipatif dan keberlanjutan untuk menstabilkan rupiah. Menurut David, penyaluran kredit memang lemah. Maka dari itu, BI perlu mempunyai instrumen jangka pendek sebagai wadah perbankan untuk menaruh uangnya. Jangan sampai kelebihan likuditas tersebut digunakan sebagai alat spekulasi. Untuk SBI yang akan dibuatkan tenor jangka panjang, David menilai investor asing melihat pada kondisi eksternal dan pergerakan rupiah. "Ini mirip yang dilakukan 2009. Memang perlu langkah antisipatif," jelasnya, Selasa (18/8).
BI perlu langkah antisipatif menguatkan rupiah
JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai positif rencana kebijakan BI dalam menguatkan rupiah. BI perlu mempunyai langkah antisipatif dan keberlanjutan untuk menstabilkan rupiah. Menurut David, penyaluran kredit memang lemah. Maka dari itu, BI perlu mempunyai instrumen jangka pendek sebagai wadah perbankan untuk menaruh uangnya. Jangan sampai kelebihan likuditas tersebut digunakan sebagai alat spekulasi. Untuk SBI yang akan dibuatkan tenor jangka panjang, David menilai investor asing melihat pada kondisi eksternal dan pergerakan rupiah. "Ini mirip yang dilakukan 2009. Memang perlu langkah antisipatif," jelasnya, Selasa (18/8).