BI pertahankan suku bunga rendah untuk jaga pertumbuhan ekonomi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan, di tahun ini akan menjaga kebijakan suku bunga rendah untuk mendorong pemulihan ekonomi. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini seiring dengan komitmen bank sentral untuk menjaga kebijakan pro pertumbuhan (pro growth).

“Dari kebijakan moneter, kebijakan suku bunga rendah, kami pertahankan kebijakan likuiditas super longgar,” tegas Perry, Jumat (6/8) saat konferensi pers bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). 


Kebijakan pro growth ini akan dipertahankan hingga ada peningkatan inflasi dan kemungkinan akan di tahun 2022. Namun, Perry mengatakan bahwa dirinya masih melihat perkembangan ke depan. Pasalnya, hingga kini inflasi 2020 masih akan landai sehingga BI masih perlu untuk mendorong pemulihan ekonomi. 

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan dampak PPKM terhadap penerimaan pajak

Nah, kalaupun nantinya sudah terlihat ada tanda-tanda inflasi yang kuat, BI pun akan memilih untuk mengurangi likuIditas dulu secara bertahap. Namun, tanpa berpengaruh terhadap penyaluran kredit dan pembiayaan fiskal. 

Lebih lanjut, BI juga akan terus mengemban tugasnya dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak global yang tak menentu. 

Hal yang dilakukan oleh BI adalah dengan intervensi baik di pasar spot maupun DNDF. Selain itu, BI juga akan bahu membahu bersama otoritas terkait untuk menjaga stabilnya nilai tukar Garuda. 

Selanjutnya: LPS siap turunkan bunga penjaminan simpanan agar orang-orang kaya kembali belanja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli