JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2015 hanya mencapai 4,71%. Dengan kenyataan itu maka cita-cita pertumbuhan ekonomi 7% seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian jauh dari gapaian. Dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Selasa (5/5), Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi akan mulai meningkat pada triwulan II 2015. Pengeluaran pemerintah diperkirakan meningkat mulai triwulan II dan seterusnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi. Begitu pula halnya dengan laju investasi. Pertumbuhan investasi akan meningkat pada periode kedua seiring dengan semakin meningkatnya belanja modal pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur. Meskipun begitu, otoritas moneter ini mengakui masih ada risiko pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat mengarah ke batas bawah kisaran 5,4%-5,8%. "Pencapaian tingkat pertumbuhan tersebut akan dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi berbagai proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Selasa (5/5). Bank Indonesia dalam hal ini akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal dan memastikan agar perekonomian nasional ke depan berjalan dengan sehat dan berkelanjutan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI: Pertumbuhan ekonomi akan naik di kuartal II
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2015 hanya mencapai 4,71%. Dengan kenyataan itu maka cita-cita pertumbuhan ekonomi 7% seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian jauh dari gapaian. Dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Selasa (5/5), Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi akan mulai meningkat pada triwulan II 2015. Pengeluaran pemerintah diperkirakan meningkat mulai triwulan II dan seterusnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi. Begitu pula halnya dengan laju investasi. Pertumbuhan investasi akan meningkat pada periode kedua seiring dengan semakin meningkatnya belanja modal pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur. Meskipun begitu, otoritas moneter ini mengakui masih ada risiko pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat mengarah ke batas bawah kisaran 5,4%-5,8%. "Pencapaian tingkat pertumbuhan tersebut akan dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi berbagai proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Selasa (5/5). Bank Indonesia dalam hal ini akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal dan memastikan agar perekonomian nasional ke depan berjalan dengan sehat dan berkelanjutan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News