JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2012 tidak akan sebesar dari perkiraan sebelumnya. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2012 sebesar 6,3%.Pertumbuhan ekonomi meleset karena kinerja ekspor mulai melamban akibat krisis ekonomi global. Darmin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi masih tertolong tingkat konsumsi dan investasi yang tinggi. Dia optimis konsumsi dan investasi kedepannya menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ditambah lagi, Darmin mengatakan penyerapan anggaran belanja pemerintah yang lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.Bank Indonesia sendiri tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75% untuk menjaga konsumsi masyarakat. Darmin beralasan tingkat suku bunga itu masih konsisten dengan target inflasi 2012 yang sebesar 4,5% plus minus 1. "Fokus kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga keseimbangan eksternal dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi domestik," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (11/10).Ekonom BCA David Sumual mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Makanya, seperti yang diperkirakan sebelumnya BI tetap menahan suku bunga acuannya di level 5,75%. "Belum ada indikasi BI untuk menurunkan suku bunganya," ujarnya.Kendati kinerja ekspor terpukul akibat krisis global, namun David yakin ekonomi Indonesia kuartal III tahun ini bisa tumbuh sekitar 6,4%. Pasalnya, tingkat ketergantungan Indonesia pada ekspor tidak sebesar negara-negara lainnya. Sehingga, David yakin konsumsi domestik dan investasi masih bisa mengkompensasi penurunan kinerja ekspor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI: Pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 6,3%
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2012 tidak akan sebesar dari perkiraan sebelumnya. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2012 sebesar 6,3%.Pertumbuhan ekonomi meleset karena kinerja ekspor mulai melamban akibat krisis ekonomi global. Darmin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi masih tertolong tingkat konsumsi dan investasi yang tinggi. Dia optimis konsumsi dan investasi kedepannya menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ditambah lagi, Darmin mengatakan penyerapan anggaran belanja pemerintah yang lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.Bank Indonesia sendiri tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75% untuk menjaga konsumsi masyarakat. Darmin beralasan tingkat suku bunga itu masih konsisten dengan target inflasi 2012 yang sebesar 4,5% plus minus 1. "Fokus kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga keseimbangan eksternal dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi domestik," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (11/10).Ekonom BCA David Sumual mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Makanya, seperti yang diperkirakan sebelumnya BI tetap menahan suku bunga acuannya di level 5,75%. "Belum ada indikasi BI untuk menurunkan suku bunganya," ujarnya.Kendati kinerja ekspor terpukul akibat krisis global, namun David yakin ekonomi Indonesia kuartal III tahun ini bisa tumbuh sekitar 6,4%. Pasalnya, tingkat ketergantungan Indonesia pada ekspor tidak sebesar negara-negara lainnya. Sehingga, David yakin konsumsi domestik dan investasi masih bisa mengkompensasi penurunan kinerja ekspor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News