BI: Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 hanya 5,15%



JAKARTA. Salah satu cara pemerintah memperkecil defisit bujet di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 adalah dengan memangkas anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 100 triliun. Pemangkasan ini akan berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi.Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun dengan adanya pemotongan belanja adalah 5,15%. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pemotongan belanja akan mengurangi pengeluaran belanja pemerintah. "Kalau tidak ada pemotongan, pertumbuhan di poin 5,35%," ujar Agus yang ditemui usai rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (9/6).Dirinya menjelaskan, meskipun ada pemotongan konsumsi pemerintah, konsumsi masyarakat tetap memberikan kontribusi yang baik dan tidak mengalami perubahan yang berarti. Kisaran pertumbuhan 5,15% pun tetap berada dalam target BI yang melihat pertumbuhan tahun ini berada di antara 5,1%-5,5%.Pemerintah sendiri dengan adanya pemangkasan belanja tetap optimis pertumbuhan bisa mencapai 5,5% seperti yang ditargetkan pemerintah dalam RAPBN-P. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan asumsi 5,5% sudah memperhitungkan penghematan belanja kementerian/lembaga.Sebagai informasi, pemangkasan anggaran belanja tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2014. Total anggaran yang dihemat berdasarkan Inpres ini mencapai Rp 100 triliun, dari jumlah anggaran belanja K/L sebelumnya, yaitu Rp 637,841 triliun.K/L yang mendapatkan nilai pemotongan anggaran terbesar adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp 22,746 triliun dari anggaran Rp 84,148 triliun, disusul oleh Kementerian Pertahanan sebesar Rp 10,508 triliun dari total anggaran Rp 86,376 triliun, dan Kementerian Perhubungan sebesar Rp 10,150 triliun dari total anggaran Rp 40,370 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto