BI: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Bisa 6,5%



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, ekonomi Indonesia tahun depan bisa tumbuh mencapai 6,5%. Bank sentral lebih optimistis ketimbang pemerintah yang cuma berani mematok angka pertumbuhan di 2011 nanti sebesar 6,3%.Ada beberapa pertimbangan yang membuat BI begitu yakin target pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 6,5%. "Kami menimbang dari sisi eksternal dan internal," kata Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR membahas Rancangan APBN (RAPBN) 2011, Selasa (1/6).Darmin mencontohkan, kondisi ekonomi di negara maju terus membaik bahkan beberapa negara Asia di luar Jepang mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi. Terutama negara-negara emerging market seperti China. "Perbaikan ekonomi global itu cukup merata hampir di seluruh negara," ujar dia.Menurut Darmin, prospek perekonomian global yang membaik ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2010 dan 2011 terutama melalui ekspor. Perbaikan kinerja ekspor saat ini masih terus berlangsung, tercermin pada pertumbuhan riil sebesar 19,6% pada triwulan satu 2010 dibandingkan periode yang sama 2009 lalu. Optimisme terhadap prospek ekspor terutama didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa, yang masih mendominasi tujuan pasar ekpor Indonesia sekitar 40%.Dengan berbagai perkembangan tersebut, Darmin menjelaskan, pertumbuhan riil ekspor barang dan jasa Indonesia pada 2011 bakal mencapai 10%. "Sejalan dengan peningkatan permintaan domestik, pertumbuhan impor diperkirakan juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 12,8%," kata Darmin. Pertumbuhan ekonomi kita tahun depan, Darmin menambahkan, juga masih akan ditopang konsumsi rumah tangga dan perbaikan investasi. Konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat 4,8% di 2010 dan 5% di 2011. "Sementara investasi diperkirakan meningkat 9% di 2010 dan 11% di 2011," ujar calon tunggal Gubernur BI yang diajukan Presiden ke DPR ini.Pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan didorong oleh perbaikan daya beli masyarakat sejalan dengan peningkatan pendapatan. Terutama di daerah yang berorientasi ekspor.Adapun pertumbuhan investasi didorong oleh peningkatan permintaan domestik maupun ekspor. Pertumbuhan investasi juga dipengaruhi oleh perbaikan sovereign credit rating Indonesia menuju investment grade.Sebelumnya, Menteri Keuangan yang lama Sri Mulyani Indrawati bilang, supaya target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, maka konsumsi rumah tangga mesti tumbuh sebesar 5,4% dan belanja pemerintah tumbuh sebesar 11,2%. Lalu, investasi tumbuh sebesar 10,9%, impor 12,1%, dan ekspor 10,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi