JAKARTA. Bank Indonesia menilai target pertumbuhan kredit 24,2% (YoY) tahun ini masih dalam koridor wajar. Kualitas kredit juga jauh lebih baik lantaran penyaluran lebih banyak tertuju pada sektor produktif. "Sektor konsumsi yang tumbuhnya lebih rendah dibandingkan kredit modal kerja dan kredit investasi," ujar Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad, Kamis (22/9). Mengutip data BI, ekspansi pertumbuhan kredit hingga dalam tujuh bulan ditopang oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Pada Juli 2011 pertumbuhan KMK meningkat menjadi 25,3% (YoY) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 23,8% (YoY). KI meningkat menjadi 21,9% (YoY) dari posisi bulan sebelumnya sebesar 20,8% (YoY) menjadi Rp 413,450 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) melambat menjadi 21,9% (YoY) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 23,2% (YoY).
BI: Pertumbuhan kredit masih wajar
JAKARTA. Bank Indonesia menilai target pertumbuhan kredit 24,2% (YoY) tahun ini masih dalam koridor wajar. Kualitas kredit juga jauh lebih baik lantaran penyaluran lebih banyak tertuju pada sektor produktif. "Sektor konsumsi yang tumbuhnya lebih rendah dibandingkan kredit modal kerja dan kredit investasi," ujar Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad, Kamis (22/9). Mengutip data BI, ekspansi pertumbuhan kredit hingga dalam tujuh bulan ditopang oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Pada Juli 2011 pertumbuhan KMK meningkat menjadi 25,3% (YoY) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 23,8% (YoY). KI meningkat menjadi 21,9% (YoY) dari posisi bulan sebelumnya sebesar 20,8% (YoY) menjadi Rp 413,450 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) melambat menjadi 21,9% (YoY) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 23,2% (YoY).