JAKARTA. Ekonomi Indonesia belum bisa merangkak naik. Aktivitas impor yang kian lesu membuat Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan II hanya naik tipis ketimbang kuartal I yang hanya tumbuh sebesar 4,71%.. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, adanya bulan puasa di pertengahan Juni tidak banyak membantu dalam mengerek ekonomi kuartal II. BI melihat pertumbuhan konsumsi pada kuartal II akan cenderung flat ke arah 5%. Alhasil, "pertumbuhan ekonomi kuartal II hanya akan tumbuh sedikit dibanding kuartal I," ujarnya, Rabu (17/6). Ini sudah terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan impor selama Januari-Mei 2015 sebesar 17,9% dengan nilai US$ 60,97 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor Mei sendiri melempem hingga 21,4% dibandingkan Mei tahun lalu.
BI: Pertumbuhan kuartal II akan naik tipis
JAKARTA. Ekonomi Indonesia belum bisa merangkak naik. Aktivitas impor yang kian lesu membuat Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan II hanya naik tipis ketimbang kuartal I yang hanya tumbuh sebesar 4,71%.. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, adanya bulan puasa di pertengahan Juni tidak banyak membantu dalam mengerek ekonomi kuartal II. BI melihat pertumbuhan konsumsi pada kuartal II akan cenderung flat ke arah 5%. Alhasil, "pertumbuhan ekonomi kuartal II hanya akan tumbuh sedikit dibanding kuartal I," ujarnya, Rabu (17/6). Ini sudah terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan impor selama Januari-Mei 2015 sebesar 17,9% dengan nilai US$ 60,97 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor Mei sendiri melempem hingga 21,4% dibandingkan Mei tahun lalu.