BI prediksi defisit transaksi berjalan (CAD) 2020 bergerak di level 1,4% - 1,6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih optimistis kalau defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di sepanjang tahun ini akan di bawah garis kebijakan CAD yang sebesar 2,5% - 3% PDB.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, CAD di sepanjang tahun 2020 akan terjaga (manageable) di level 1,4% - 1,6% PDB. Salah satunya, ini ditopang dari kinerja neraca perdagangan yang surplus di sepanjang semester I-2020.

Baca Juga: Cegah transaksi di bawah HPM, pemerintah bentuk satgas awasi jual-beli bijih nikel


"Jadi kalau dilihat keseluruhan dari sisi ekspor, kita memang mengalami penurunan tapi tidak lebih dalam dari penurunan impor. Ini blessing in disguise. Overall CAD akan manageable dan ada di level tersebut, driven end of this year," kata Destry, Senin (20/7) via video conference.

Destry melihat, kalau kinerja ekspor hingga saat ini masih di level baik. Hal ini didorong oleh ekspor komoditas seiring dengan harga komoditas yang relatif stabil. Selain itu, kinerja ekspor juga didorong oleh meningkatnya permintaan dari China.

Baca Juga: Laba bersih melesat 124%, kinerja RNI di semester I-2020 ciamik

Ekspor besi dan baja ke China cenderung meningkat pada Juni 2020. Ini disebabkan China yang sedang menggenjot pembangunan infrastruktur besar-besaran. Mengingat China merupakan negara tujuan ekspor paling besar Indonesia, ini menguntungkan untuk menggenjot nilai ekspor kita.

Lebih lanjut, dengan perkiraan tersebut, CAD Indonesia di sepanjang tahun ini berarti juga akan mengecil dari CAD di sepanjang tahun lalu. CAD pada 2019 tercatat sebesar US$ 30,4 miliar atau 2,72% PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli