KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) melihat, asumsi harga minyak mentah Indonesia yang ditetapkan pemerintah dalam Rancangan APBN 2018 cukup konservatif. Sebab, BI melihat Indonesia Crude Price (ICP) tahun depan bisa lebih tinggi lagi. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, bank sentral masih memperkirakan ICP tahun depan berada di kisaran US$ 52 per barel. Angka itu jauh lebih tinggi dari asumsi ICP yang disampaikan pemerintah dalam Nota Keuangan RAPBN 2018 ke DPR sebesar US$ 48 per barel. "BI masih memperkirakan ada di kisaran US$ 52 per barel. Jadi itu menunjukkan kondisi yang cukup konservatif," kata Agus, Rabu (16/8). Sayangnya, Agus tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya.
BI prediksi ICP 2018 bisa US$ 52 sebarel
KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) melihat, asumsi harga minyak mentah Indonesia yang ditetapkan pemerintah dalam Rancangan APBN 2018 cukup konservatif. Sebab, BI melihat Indonesia Crude Price (ICP) tahun depan bisa lebih tinggi lagi. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, bank sentral masih memperkirakan ICP tahun depan berada di kisaran US$ 52 per barel. Angka itu jauh lebih tinggi dari asumsi ICP yang disampaikan pemerintah dalam Nota Keuangan RAPBN 2018 ke DPR sebesar US$ 48 per barel. "BI masih memperkirakan ada di kisaran US$ 52 per barel. Jadi itu menunjukkan kondisi yang cukup konservatif," kata Agus, Rabu (16/8). Sayangnya, Agus tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya.