JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 untuk mencapai target 5,5% sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sulit tercapai. Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi tahun ini akan cenderung ke batas bawah dari kisaran 5,1%-5,5%. "Secara umum kalau memang Indonesia kalau seandainya bisa di atas 5% sudah tunjukkan satu kinerja yang cukup baik. Di antara negara-negara G20 kita sudah masuk dalam nomor dua terbaik," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo, Kamis (14/8). Agus menjelaskan, perlambatan ekonomi yang semakin terlihat pada triwulan II yaitu 5,12% disebabkan masih melemahnya kinerja ekspor komoditas sumber daya alam seperti batu bara, crude palm oil (CPO) atawa minyak kelapa sawit, dan mineral. Hal tersebut tampak dari perkembangan ekonomi regional, di mana terjadi perlambatan di beberapa daerah basis produksi komdoditas tambang dan perkembunan, seperti Sumatera dan Kalimantan.
BI: Pertumbuhan ekonomi mengarah ke batas bawah
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 untuk mencapai target 5,5% sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sulit tercapai. Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi tahun ini akan cenderung ke batas bawah dari kisaran 5,1%-5,5%. "Secara umum kalau memang Indonesia kalau seandainya bisa di atas 5% sudah tunjukkan satu kinerja yang cukup baik. Di antara negara-negara G20 kita sudah masuk dalam nomor dua terbaik," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo, Kamis (14/8). Agus menjelaskan, perlambatan ekonomi yang semakin terlihat pada triwulan II yaitu 5,12% disebabkan masih melemahnya kinerja ekspor komoditas sumber daya alam seperti batu bara, crude palm oil (CPO) atawa minyak kelapa sawit, dan mineral. Hal tersebut tampak dari perkembangan ekonomi regional, di mana terjadi perlambatan di beberapa daerah basis produksi komdoditas tambang dan perkembunan, seperti Sumatera dan Kalimantan.