KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global meningkat atau lebih tinggi dari perkiraan. Meski begitu ketidakpastian pasar keuangan global diperkirakan masih berlanjut. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi dunia 2025 lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 3,1% menjadi 3,2%. Pertumbuhan ekonomi global yang diramal meningkat sejalan dengan, perekonomian Amerika Serikat (AS) yang akan tumbuh lebih kuat dari prakiraan didukung oleh stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik dan kenaikan investasi di bidang teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas.
Baca Juga: Gubernur BI Perkirakan Ekonomi Global Tumbuh 3,2% Pada Tahun 2024 Sebaliknya, ekonomi Eropa, China, dan Jepang masih lemah dipengaruhi oleh menurunnya keyakinan konsumen dan tertahannya produktivitas, sementara ekonomi India masih tertahan akibat sektor manufaktur yang terbatas. Meski begitu Perry menyebut, arah kebijakan pemerintah dan bank sentral AS berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global. “Kuatnya ekonomi AS serta dampak kebijakan tarif menahan proses disinflasi di AS dan berdampak pada menguatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih terbatas,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1). Adapun ia menambahkan, kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif akan mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun jangka panjang. Baca Juga: Proyeksi Ekonomi Global dan Indonesia di 2025 dari BNI Sekuritas