KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelojak nilai tukar rupiah masih akan menjadi fokus Bank Indonesia (BI) dalam jangka pendek. Cadangan devisa (cadev) Indonesia memang terus tergerus, tetapi Bank Indonesia (BI) masih punya garis pertahanan kedua (second line of defense) yang juga merupakan Jaringan Pengaman Keuangan Internasional (JPKI). Yang terbaru, posisi cadev Indonesia sebesar US$ 118,3 miliar di akhir Juli lalu. Dengan demikian, sepanjang Januari-Juli 2018, cadev Indonesia telah terkikis US$ 11,9 miliar. Meski begitu, Indonesia memiliki second line of defense mencapai US$ 112 miliar. "Kita punya second line of defense yang jumlahnya US$ 112 miliar. Itu sangat besar," kata Direktur Departemen Internasional Erwin Haryono, Kamis (9/8).
BI punya garis pertahanan kedua US$ 112 miliar untuk jaga rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelojak nilai tukar rupiah masih akan menjadi fokus Bank Indonesia (BI) dalam jangka pendek. Cadangan devisa (cadev) Indonesia memang terus tergerus, tetapi Bank Indonesia (BI) masih punya garis pertahanan kedua (second line of defense) yang juga merupakan Jaringan Pengaman Keuangan Internasional (JPKI). Yang terbaru, posisi cadev Indonesia sebesar US$ 118,3 miliar di akhir Juli lalu. Dengan demikian, sepanjang Januari-Juli 2018, cadev Indonesia telah terkikis US$ 11,9 miliar. Meski begitu, Indonesia memiliki second line of defense mencapai US$ 112 miliar. "Kita punya second line of defense yang jumlahnya US$ 112 miliar. Itu sangat besar," kata Direktur Departemen Internasional Erwin Haryono, Kamis (9/8).