BI ramal CAD kuartal III di bawah 2%



JAKARTA. Surplus besar pada neraca perdagangan membuat Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) kuartal ketiga tahun ini.

Proyeksi BI, CAD kuartal ketiga bisa di bawah 2% dari produk domestik bruto (PDB), lebih baik dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,4%, dan lebih baik dari realisasi akhir Juni lalu yang sebesar 2%.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Juda Agung mengatakan perbaikan CAD tersebut terutama disebabkan oleh perbaikan sejumlah harga komoditas ekspor Indonesia. Beberapa komoditas yang dimaksud, yakni CPO, batubara, timah, dan kopi yang mengalami pertumbuhan positif.


"Padahal sebelumnya, pada bulan lalu kami perkirakan pertumbuhannya positif," kata Juda, Kamis (20/10). Kondisi ini lanjut Juda, membuat CAD hingga akhir tahun akan lebih baik dari dugaan sebelumnya, yaitu dengan perkiraan berada di kisaran 2% dari PDB.

Meski demikian Juda mengakui, peningkatan harga batubara terjadi karena produksi Indonesia, Asutralia, dan China yang mengalami penurunan. Begitu juga dengan peningkatan harga CPO yang disebabkan oleh dinventori yang berkurang karena pengaruh cuaca.

"Jadi memang harganya dipengaruhi musiman, bukan kenaikan permintaan karena perekonomian global yang meningkat," tambahnya. Oleh karena itu menurutnya, BI akan terus hati-hati dan terus memantau pergerakan harga komoditas tersebut.

Sebelumnya, BPS mencatat surplus neraca perdagangan September 2016 sebesar US$ 1,22 miliar. Surplus besar tersebut disebabkan oleh peningkatan harga beberapa komoditas eskpor, namun volumenya justru cenderung menurun. Surplus tersebut juga dipengaruhi oleh kinerja impor yang turun lebih dalam dibanding ekspor.

Dengan surplus besar tersebut, surplus neraca perdagangan kuartal ketiga 2016 mencapai US$ 2,09 miliar dollar Amerika Serikat (AS). lebih tinggi dari surplus pada kuartal sebelumnya yang tercatat Rp 1,92 miliar dollar AS.

CAD yang diproyeksi membaik tersebut menyebabkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal ketiga juga diperkirakan mencatat surplus yang lebih baik. Hal tersebut sejalan dengan aliran masuk portfolio asing ke pasar keuangan Indonesia hingga September 2016 mencapai US$ 12,1 miliar dollar AS, lebih tinggi dari aliran masuk portfolio asing untuk keseluruhan tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia